Beternak Singkat Ayam Pedaging

A. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit atau DOC (Day Old Chicken) / ayam umur sehari. Penggunaan bibit (DOC) sebaiknya berasal dari perusahaan pembibitan (breeding farm) yang sudah ternama atau berpengalaman. Bibit (DOC) yang baik dan sehat mempunyai ciri ciri diantaranya :
  • Berat 35 sampai 40 gram,
  • Bulu berwarna kuning muda dan mengkilat,
  • Mata cerah,
  • Warna paruh dan kulit kaki kuning kecoklat coklatan,
  • Geraknya lincah,
  • Tidak memiliki cacat tubuh,
  • Memiliki nafsu makan yang baik,
  • Tidak terdapat letakan tinja di duburnya,
  • Suaranya nyaring,
  • Memiliki kekebalan dari induk yang tinggi.
B. Pemberian Pakan dan Minuman
Terkait dengan pakan ayam pedaging, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan sebagaimana antara lain sebagai berikut :
  • Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain / AGD) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia / tidak dibatasi).
  • Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20%. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
  • Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 – 2 cc /liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
  • Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc /liter air minum /hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
  • Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
C. Vaksinasi Ayam
Kekebalan yang dibentuk oleh tubuh ayam ada dua yaitu kekebalan humoral atau menyeluruh, di mana zat kebal ada dalam aliran darah dan kekebalan lokal dengan zat kebal terdapat pada bagian tubuh yang pernah diserang penyakit.
Kekebalan lokal dapat merupakan senjata untuk menghadapi serangan bibit penyakit. Tapi, kemampuannya hanya dapat membunuh bibit penyakit ditempat di mana ada zat kebal, misalnya disaluran pernafasan, maka infeksi tidak terjadi pada saluran pernafasan tersebut.
Sementara, pada bagian tubuh yang lain yang tidak terdapat zat kebal, memungkinkan terpapar bibit penyakit. Inilah bedanya dengan kekebalan humoral yang dapat menangkis serangan bibit pengakit di lokasi tubuh yang manapun. Vaksin merupakan mikroorganisme bibit penyakit yang telah dilemahkan virulensinya atau dimatikan dan apabila diberikan pada ternak tidak menimbulkan penyakit melainkan dapat merangsang pembentukan zat kebal yang sesuai dengan jenis vaksinnya.
Sedang vaksinasi merupakan tindakan memasukkan vaksin ke dalam tubuh ternak dan merupakan suatu usaha dengan tujuan melindungi ternak terhadap serangan penyakit tertentu.
Bagi peternak, vaksinasi sudah merupakan kegiatan rutin dalam usaha peternakannya. Lebih lanjut dipaparkannya bahwa vaksinasi yang dilakukan peternak dengan cara tets mata, tetes hidung, air minum dan spray akan merangsang badan ayam untuk membentuk kekebalan lokal, sedangkan pelaksanaannya vaksinasi dengan injeksi atau disuntikan akan merangsang pembentukan kekebalan humoral atau menyeluruh.
Apabila ada yang perlu ditanyakan, boleh disampaikan di komentar.
Sekian dari saya, Terima Kasih.

4 Comments;

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *