Budidaya Sukses Lele Sangkuriang

A. Mengenal Lele Sangkuriang
Ikan jenis ini tidak pernah ditemikan di air asin atau air payau. Habibtat aslinya banyak ditemukan di sungai, rawa, waduk, sawah, dan telaga. Ikan lele merupakan jenis ikan nocturnal, yaitu ikan yang mencari makan di malam hari. Pada habitat aslinya, ikan lele melakukan pemijahan pada musim penghujan.
 
B. Mengetahui Pasar
Tiga dasawarsa yang lalu masih banyak orang yang enggan berternak lele. Selain karena masih sedikit orang yang mengkosumsinya, nilai ekonomisnya juga masih kalah jika dibandingkan dengan ikan bandeng, gurami, atau ikan mas. Namun seiring perkembangan dan permintaan pasar, usaha budidaya lele seakan akan mengalami lonjakan yang cukup dahsyat.
Permintaan akan lele segar baik untuk di konsumsi maupun benih terus meningkat. Bahkan hingga saat ini kebutuhan pasar untuk lokal saja belum terpenuhi, khususnya untuh warung pecel lele dan restoran padang.
C. Lahan Untuk Budidaya Lele
Modal uatama yang harus dimiliki oleh calon pembudidaya adalah lahan. Lahan yang akan digunakan dalam budidaya lele sangkuriang ini bisa lahan pribadi atau sewa. Jika menginginkan keuntungan maksimal, tentu saja calon petani tersebut harus menggunakan lahan pribadi. Jika lahan di pekarangan anda sempit, ada berbagai alternatif untuk membuat kolam. alternatif lain bagi anda yang memiliki lahan mudah menyerap air adalah dengan menggunakan terpal sebagai kolam. Dengan langkah ini, setiap calon pengusaha dapat membangun semua fasilitas produksi sesuai dengan kebutuhan dan target target produksi. Untuk menyiapkan lahan, setiap calon petani harus mempertimbangkan tiga persyaratan lahan, antara lain yaitu :
  • Persyaratan teknis,
  • Persyaratan sosial, dan
  • Persyaratan ekonomis.

 

D. Penebaran Benih
Penebaran benih lele tidak dapat dilakukan sembarangan. Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar kolam tidak terlalu besar. Jika perbedaan suhu air wadah benih dan air kolam tebar cukup signifikan, maka perlu dilakukan upaya penyamaan suhu air wadah benih secara bertahap. Penyamaan suhu ini dilakukan agar benih tidak setres saat ditebarkan.
Kedalaman air kolam tebar pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih. Sedapat mungkin hindari penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung. Sebaiknya benih ikan tidak ditebar langsung dari wadah kolam.
E. Pakan
Pada pembesaran lele sangkuriang pakan sebaiknya diberikan 5-6 kali setiap harinya. Pemberian pakan harus diberi jarak 2-3 jam. Pemberian pakan pertama dimulai pada jam 9 pagi. Sebaiknya lele diberi pakan sebelum jam 9 pagi. Hal ini dikarenakan, jika terlalu pagi permukaan kolam yang masih tercemar belum terjemur dengan sinar matahri akan bercampur dengan pakan yang anda berikan sehingga akan berakibat buruk pada lele.
Jika para pengusaha pembesaran lele sangkuriang ingin menggunakan pelet murni dalam metode pengaturan pakannya maka komposisi yang baik adalah 30% pelet apung dan 70% pelet tenggelam. Jika ingin memberikan pakan tambahan berupa pakan alami, maka jatah pelet tenggelam harus dikurangi.
 
F. Ketinggian Air
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembesaran lele sangkuriang adalah pengaturan ketinggian air. Patokan ketinggian air dalam pembesaran lele sangkuriang adalah pakan.
Seperti kita ketahui sebelumnya, pada tahap awal pengisian air ketinggian airnya adalh 50cm. Jika pakan L1 telah habis maka tinggi air harus ditambah 20cm hingga tinggi air menjadi 70cm. Pengisisan air baru ini tanpa melakukan pengomposan. Begitu seterusnya penambahan air berikutnya dilakukan jika pakan L2 telah habis, ketinggian air di tambah 20cm lagi sehingga 90cm. setelah pakan PL3 telah habis,. Ketinggian air ditambah 30cm sehingga menjadi 120cm. Setelah itu air dibiarkan tetap 120cm sampai saat panen.
Apabila ada yang kurang paham bisa ditanyakan di komentar.
Sekian dari saya, Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *