5 Langkah Budidaya Mengkudu

A. Definisi (Pengertian)

Mengkudu (Bahasa Aceh : Keumeudee), (Jawa : Pace, Kemudu, Kudu), (Sunda : Cangkudu), (Madura : Kodhuk), (Bali : Tibah). Berasal dari asia tenggara, tergolong dalam family rubiaceae.
B. Pemilihan Tempat
Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-5—m dpl, suhu udara antara 22’-30’ C, namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32’ C. kelembapan udara (RH) antara 50-70 %. Curah hujan antara 2000 sampai 3000 mm /tahun, dan cukup mendapat sinar matahri. Mengkudu toleran terhadap naungan atau keadaan teduh, sehingga cocok ditanam di pekarangan. Mengkudu menghendaki pH antara 5,5 – 6,5 dengan struktur subur, banyak mengandung humus, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok  bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsonik merah kuning.
C. Persiapan Lahan
Lahan yang akan di gunakan harus di olah dahulu, tanaman liar, rumput, tunggul, batu, dan sampah harus di buang dan dibersihkan. Kemudian lokasi ditata menurut topografinya. Topografi terbaik berupa lahan datar dengan kemiringan 30 – 50 atau bergelombang. Jika tanah berbukit, miring atau berlereng digunakan system tera untuk menghindari erosi.
Ukuran lubang tanam 30 cm x 30 cm x 30 cm. biarkan lubang terbuka 1 – 2 minggu agar zat beracun tulang dan hama penyakit mati oleh sinar matahari. Tanah galian dicampur 5 – 10 kg pupuk kandang atau kompos matang untuk memperbaiki sifat tanah. Kembalikan tanah kepada lubang sesuai posisi semula dan biarkan sampai tanah tidak mengalami penurunan lagi. Oleh karena itu lubang tanam sebaiknya dipersiapkan beberapa bulan sebelum penanaman.
 
D. Pemilihan Bibit (Pembibitan)
Pencarian bibit juga harus diperhatikan untuk mendapatkanbuah dengan kualitas yang bagus, tentunya harus berasal dari pohon yang berkualitas juga. Karena itu pencarian bibit menjadi salah satu factor yang pendting dalam peningkatan produksi mengkudu. Untuk mendapatkan bibit berkualitas, buah harus berasal dari pohon induk yang sehat pertumbuhan normal, berumur minimal 10 tahun dan berproduksi tinggi. Untuk pemilihan buahnya sendiri harus sehat, tidak cacat, berdagang padat, dan berukuran cukup besar +250 gram, syarat lain, harus matang pohon itu ditandai dengan kulit berwarna putih kekuningan secara merata.
E. Pemeliharaan
Secara umum pemeliharaan mengkudu ada 6 proses yaitu :
  • Penyiraman

Dilakukan untuk mencegah kekeringan, terutama pada tanaman muda, ini dilakukan terutama pada saat musim kemarau atau saat tidak turun hujan.

  • Penyulaman
Untuk mengganti tanaman mati atau memperlihatkan gejala sakit, beberapa hari setelah ditanam, pertumbuhan tanaman seragam, bibt sulaman harus berumur sama dengan tanaman semula.
  • Pemupukan
Untuk pertumbuhan produksi optimal, mengkudu dipupuk secara rutin. Sejalan dengan meningkatnya pemakaian produk organic untuk kesehatan budidaya mengkudu sedapat mungkin menggunakan pupuk organic. Kandungan unsur makro dan mikro pupuk organic juga mampu memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah pupuk dibenamkan kedalam lubang pupuk berbentuk parit melingkari batang.
  • Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah untuk memelihara tanaman agar tumbuh baik, sehat dab cepat berbuah. Tanaman yang terlalu rimbun justru menurunkan produktivitas dan kualitas buah.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa jenis hama yang ditemukan pada mengkudu diantaranya adalah ulat daun dan kutu putih. Ulat daun menggerogoti daun, kutu putih menghisap cairan dijaringan daun hingga menjadi kuning dan kering, sedangkan penyakit jarang ditemukan, kecuali cendawan yang biasanya menginfeksi tanaman secara sekunder setelah terjadi serangan kutu putih.
Apabila ada yang kurang faham bisa ditanyakan di komentar
Sekian dari saya. Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *